Senin, 10 Juni 2013

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

Senin, Juni 10, 2013 By Tori Bukit No comments

a. Make to Stock (MTS)
Pada strategi MTS, persediaan dibuat dalam bentuk produk akhir yang siap dipak. Siklus dimulai ketika perusahaan menentukan produk, kemudian menentukan kebutuhan bahan baku, dan membuatnya untuk disimpan. Konsumen akan memesan produk jika harga dan spesifikasi produk sesuai dengan kebutuhannya. Operasi difokuskan pada kebutuhan pemenuhan tingkat persediaan dan order yang tidak diidentifikasi pada proses produksi. Sistem produksi mengembangkan tingkat persediaan yang didasarkan pada order yang akan datang, bukan pada order sekarang. Pada strategi ini, resiko persediaan lebih besar. Contoh produk: makanan, minuman, mainan, dan lain-lain.
b. Assemble to Order (ATO)
Strategi ATO, semua subassembly masuk pada persediaan. Ketika order suatu produk datang, perusahaan dapat dengan cepat merakit komponen menjadi produk jadi. Strategi ini digunakan oleh perusahaan yang mempunyai produk modular, yang dapat dirakit menjadi beberapa produk akhir. Strategi ini mempunyai ’moderate risk’ terhadap investasi persediaan. Operasi lebih difokuskan pada modul atau part. Contoh produk: automobile, elektronik, komputer komersil, restoran fast food yang menyediakan beberapa paket makanan, dan lain-lain.
c. Make to Order (MTO)
Strategi MTO mempunyai persediaan tetapi hanya dalam bentuk desain produk dan beberapa bahan baku standar, sesuai dengan produk yang telah dibuat sebelumnya. Aktivitas proses berdasarkan order konsumen. Aktivitas proses dimulai pada saat konsumen menyerahkan spesifikasi produk yang dibutuhkan dan perusahaan akan membantu konsumen menyiapkan spesifikasi produk, beserta harga dan waktu penyerahan. Apabila telah dicapai kesepakatan, maka perusahaan akan mulai membuat komponen dan merakitnya menjadi produk dan kemudian menyerahkan kepada konsumen. Pada strategi ini, resiko terhadap investasi persediaan kecil, operasionalnya lebih fokus pada keinginan konsumennya. Contoh produk: komponen mesin, komputer untuk riset, dan lain-lain.
d. Engineering to Order (ETO)
Dalam ETO, tidak ada persediaan. Produk belum dibuat sebelum ada order. Ketika order datang, perusahaan akan mengembangkan desain produk berserta waktu dan biaya yang diperlukan. Apabila rancangannya disetujui konsumen, maka produk baru dibuat. Strategi ini tidak mempunyai resiko (zero risk) persediaan. Dan cocok untuk produk baru atau unik. Misalnya: Kapal, komputer untuk militer, prototype mesin baru, dan lain-lain.
e. Make to Dmand
Merupakan strategi yang baru dikembangkan, dimana respon terhadap permintaan pelanggan secara total adalah fleksibel. Strategi ini responsif terhadap permintaan pelanggan, tetapi dapat menyerahkan produk dengan kecepatan mendekati strategi make to stock.
2. 5 contoh aplikasi di industri manufaktur untuk masing-masing design proses strategik
Contoh make-to-stock misalnya: pabrik kertas dimana kertas itu sudah menjadi suatu komoditi yang bisa dijual kapan saja.
Contoh aplikasi make to order
Pada dasarnya, semakin kompleks suatu industri, maka sistim
manufacturing tersebut juga makin menuju ke sistim
assemble-to-order atau make-to-order. Sebagai contoh, industri
pesawat nyaris tidak mungkin memakai sistim make to stock karena
komponennya saja perlu di rancang khusus. Untuk industri seperti
itu, beberapa vendor sistim ERP juga menyediakan sistim Project
Management sebagai ganti dari sistim produksi.
C. Contoh aplikasi ATO
Khusus untuk industri yang bersifat assemble-to-order atau make-to-order seperti industri pesawat, perkapalan, automobil, truk dan industri berat lainnya, sistim ERP dapat juga dilengkapi dengan Sales Configuration System (SCS). Dengan SCS, Sales dapat memberikan penawaran serta proposal yang dilengkapi dengan gambar, spesifikasi, harga berdasarkan keinginan/pesanan pelanggan.
3. Tugas utama dari masing-masing design proses strategik
a. MTO
difokuskan pada kebutuhan pemenuhan tingkat persediaan dan order yang tidak diidentifikasi pada proses produksi. Sistem produksi mengembangkan tingkat persediaan yang didasarkan pada order yang akan datang, bukan pada order sekarang.
b. ATO
Difokuskan pada penyiapan bahan baku utk dirakit menjadi sebuah barang jadi. Ketika order suatu produk datang, perusahaan dapat dengan cepat merakit komponen menjadi produk jadi.
c. MTO
Aktivitas proses dimulai pada saat konsumen menyerahkan spesifikasi produk yang dibutuhkan dan perusahaan akan membantu konsumen menyiapkan spesifikasi produk, beserta harga dan waktu penyerahan. Apabila telah dicapai kesepakatan, maka perusahaan akan mulai membuat komponen dan merakitnya menjadi produk dan kemudian menyerahkan kepada konsumen.
d. ETO
Menyiapkan sebuah produk berdasarkan pesananyang datang, perusahaan akan mengembangkan desain produk berserta waktu dan biaya yang diperlukan.
4. Apa yang dimaksud dengan FMS dan AMS
FMS (Flexible Manufacturing System) adalah sistem manufaktur yang dapat bereaksi secara fleksibel terhadap perubahan-perubahan. Dua macam perubahan sistem itu dapat berupa perubahan tipe produk yang akan dihasilkan (machine flexibility), maupun perubahan urutan proses dalam pembuatan produk tersebut (routing flexibility).
AMS (Agile Manufacturing System) adalah istilah yang diterapkan pada sebuah organisasi yang telah menciptakan proses, peralatan, dan pelatihan agar dapat merespon dengan cepat kebutuhan pelanggan dan perubahan pasar sementara masih mengendalikan biaya dan kualitas.
AMS memungkinkan perusahaan industri memperoleh banyak manfaat yang diberikan oleh FMS, tanpa menggunakan otomatisasi yang ekstensif. AMS lebih bersifat filosofis, bukan sekedar sekumpulan hardware yang spesifik. Dalam industri manufaktur tertentu, suatu AMS akan menggunakan Just In Time (JIT) sebagai alat untuk melaksanakan proses produksi, apabila dipandang tepat untuk diterapkan pada industri tersebut.
5. Ciri khas dari FMS dan AMS
- Ciri khas FMS
Kebanyakan sistem FMS terdiri dari 3 bagian, yaitu sebuah sistem mesin CNC yang ter-automasi, satu grup mesin produksi (material handling system) dan robott, serta satu set komputer sentral (termasuk di dalamnya alat-alat elektronik instrumentasi industri/pabrik, alat pengukuran dan sensor. Melalui jaringan komputer pabrik yang mempunyai ciri tersendiri daripada kebanyakan jaringan komputer perkantoran, semua peralatan dalam FMS ini dapat dikendalikan dan dapat saling berkomunikasi satu sama lain.
- Ciri khas Pada AMS adalah, daya respon terhadap kebutuhan konsumen sangat cepat.
6. Contoh aplikasi dalam industri mengenai FMS dan AMS
FMSs adalah sebuah istilah yang mencakup jenis variasi yang luas dari aplikasi yang spesifik. Termasuk didalamnya :
• Sistem perakitan yang fleksibel (flexible assembly systems)
• Sistem perpabrikan yang fleksibel (flexible fabrication systems)
• Sistem pemesinan yang fleksibel (flexible machining systems)
• Sistem penghubung yang fleksibel (flexible welding systems)
Karakteristik kunci dari banyak aplikasi ini adalah kemampuan memproses banyak variasi dari single-product family dan kemampuan untuk mengembangkan dengan cepat produk line yang telah ada.


0 komentar:

Posting Komentar