Rabu, 30 Januari 2013

BILLY THOMPSON ( PEBASKET YANG MENJADI PENGINJIL)

Rabu, Januari 30, 2013 By Tori Bukit No comments


Billy Thompson tahu semua hal tentang menjadi juara. Ia memenangkan gelar di hampir setiap tingkat di mana ia bermain basket, termasuk dua Kejuaraan Dunia NBA dengan Los Angeles Lakers. Namun kini, sang juara memilih untuk melayani sebagai seorang pendeta di Jesus People Proclaim International Ministries Church di Boca Raton, Florida. Melalui pelayanannya, dia menjangkau banyak orang untuk dapat menerima Kristus.
Tidak hanya melalui gerejanya, Thompson juga kerap menjadi pembicara inspirasional di kamp basket pemuda, perusahaan dan sebagainya. Namun, salah satu tugas terbesar yang telah dibebankan Tuhan kepadanya adalah untuk mempengaruhi dan membimbing pemuda bermasalah dengan latar belakang budaya dan sosial ekonomi yang beragam melalui program “Heart of a Champion” besutannya.
“Dari program ini, tujuan kami adalah untuk menyadarkan kaum muda bahwa Allah mengasihi mereka dan menginginkan mereka untuk menjadi juara, sebagaimana tujuan Allah menciptakan mereka,” ungkap Thompson. “Kami ingin membangun iman, integritas, kepercayaan diri dan ketekunan dalam anak-anak ini. Dengan bantuan Tuhan, kami percaya akan terjadi perubahan radikal dari yang biasa-biasa menjadi yang unggul,” tambahnya.
Menurut Thompson, sebagai junior di University of Louisville pada tahun 1985, dia pun pernah menjalani kehidupan mahasiswa dengan polemik dan kenakalannya. Apalagi prestasinya sebagai bintang basket memungkinkannya untuk mendapat apa saja yang diinginkannya, termasuk narkoba. Namun suatu malam, Thompson mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan yang kemudian mengubah hidupnya.
“Saya mendengar Dia berkata, “Kamu akan mati jika kamu tidak memberikan hidupmu pada-Ku”,” kisah Thompson yang kemudian mendapat penglihatan bahwa dirinya berada dalam ranjang dorong untuk dimasukan ke ambulans karena ditemukan mati overdosis. Thomson sempat keluar dari dunia basket, namun dia sadar bahwa Tuhan memintanya untuk kembali ke sana agar bisa menjangkau banyak pemuda seperti dirinya.
Setiap manusia harus sadar akan keberdosaannya, dan upah dosa adalah maut. Namun oleh karena pengorbanan Kristus di kayu salib kita kembali mendapat kesempatan untuk hidup dalam kemenangan atas dosa. Hal ini harus kita responi dengan betanggung jawab dalam setiap aspek kehidupan kita, sehingga di manapun Tuhan menempatkan kita, baik itu di lingkungan kerja maupun pendidikan, kita pun mampu menjadi teladan hidup yang benar.

0 komentar:

Posting Komentar